|
al-Fatihah
الفاتحة |
|
![Ayah 1 s.d. Ayah 7](https://koran-online.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=5&kodegb=220px-Al-Fatiha.jpg)
Ayah 1 s.d. Ayah 7
|
Informasi |
Arti |
Pembukaan |
Nama lain |
Fatihatul Kitab[1], Ummul Qur'an, Ummul Kitab, as-Sab'ul Masani[2], al-Kanz[1], al-Wafiyah[1], al-Kafiyah[1], al-Asas[1], asy-Syafiyah[3], al-Hamd[1], as-Shalah[1], al-Ruqyah[1], asy-Syukru[1], ad-Du'au[1], asy-Syifa[1], al-Waqiyah[1] |
Klasifikasi |
Makkiyah
Madaniyah[2] |
Surah ke |
1 |
Juz |
Juz 1 |
Statistik |
Jumlah ruku' |
1 ruku |
Jumlah ayat |
7 ayat |
Jumlah kata |
25 kata |
Jumlah huruf |
113 huruf |
Mushaf Surah al-Fatihah
Surah Al-Fatihah (Arab: الفاتح , al-Fātihah, "Pembukaan") adalah surah pertama dalam al-Qur'an. Surah ini diturunkan di Mekah
dan terdiri dari 7 ayat. Al-Fatihah merupakan surah yang pertama-tama
diturunkan dengan lengkap di antara surah-surah yang ada dalam Al-Qur'an. Surah ini disebut Al-Fatihah (Pembukaan), karena dengan surah inilah dibuka dan dimulainya Al-Quran. Dinamakan Ummul Qur'an (induk Al-Quran/أمّ القرءان) atau Ummul Kitab (induk Al-Kitab/أمّ الكتاب) karena dia merupakan induk dari semua isi Al-Quran. Dinamakan pula As Sab'ul matsaany (tujuh yang berulang-ulang/السبع المثاني) karena jumlah ayatnya yang tujuh dan dibaca berulang-ulang dalam salat.
Unsur Pokok
Keimanan
Beriman kepada Tuhan
Yang Maha Esa terdapat dalam ayat 2, dimana dinyatakan dengan tegas
bahwa segala puji dan ucapan syukur atas suatu nikmat itu bagi Allah,
karena Allah adalah Pencipta dan sumber segala nikmat yang terdapat
dalam alam ini. Di antara nikmat itu ialah : nikmat menciptakan,
nikmat mendidik dan menumbuhkan, sebab kata Rabb (ربّ) dalam kalimat Rabbul-'aalamiin (ربّ العالمين) tidak hanya berarti Tuhan atau Penguasa, tetapi juga mengandung arti tarbiyah (التربية)
yaitu mendidik dan menumbuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa segala nikmat
yang dilihat oleh seseorang dalam dirinya sendiri dan dalam segala alam
ini bersumber dari Allah, karena Tuhan-lah Yang Maha Berkuasa di alam
ini. Pendidikan, penjagaan dan Penumbuhan oleh Allah di alam ini
haruslah diperhatikan dan dipikirkan oleh manusia sedalam-dalamnya,
sehingga menjadi sumber pelbagai macam ilmu pengetahuan yang dapat
menambah keyakinan manusia kepada keagungan dan kemuliaan Allah, serta
berguna bagi masyarakat. Oleh karena keimanan (ketauhidan) itu merupakan
masalah yang pokok, maka di dalam surat Al-Faatihah tidak cukup
dinyatakan dengan isyarat saja, tetapi ditegaskan dan dilengkapi oleh
ayat 5, yaitu : Iyyaaka na'budu wa iyyaka nasta'iin/إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِين
(hanya kepada Engkau-lah kami menyembah, dan hanya kepada Engkau-lah
kami mohon pertolongan). Janji memberi pahala terhadap perbuatan yang
baik dan ancaman terhadap perbuatan yang buruk.
Yang dimaksud dengan Yang Menguasai Hari Pembalasan ialah pada hari
itu Allah-lah yang berkuasa, segala sesuatu tunduk kepada kebesaran-Nya
sambil mengharap nikmat dan takut kepada siksaan-Nya. Hal ini mengandung
arti janji untuk memberi pahala terhadap perbuatan yang baik dan
ancaman terhadap perbuatan yang buruk. Ibadat yang terdapat pada ayat 5
semata-mata ditujukan kepada Allah.
Hukum-hukum
Jalan kebahagiaan dan bagaimana seharusnya menempuh jalan itu untuk
memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Maksud "Hidayah" disini ialah
hidayah yang menjadi sebab dapatnya keselamatan, kebahagiaan dunia dan
akhirat, baik yang mengenai kepercayaan maupun akhlak, hukum-hukum dan
pelajaran. .
Kisah-kisah
Kisah para Nabi dan kisah orang-orang dahulu yang menentang Allah.
Sebahagian besar dari ayat-ayat Al -Quran memuat kisah-kisah para Nabi
dan kisah orang-orang dahulu yang menentang. Yang dimaksud dengan orang
yang diberi nikmat dalam ayat ini, ialah para Nabi, para shiddieqiin/صدّيقين (orang-orang yang sungguh-sungguh beriman), syuhadaa'/شهداء (orang-orang yang mati syahid), shaalihiin/صالحين
(orang-orang yang saleh). Orang-orang yang dimurkai dan orang-orang
yang sesat, ialah golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.
Perincian dari yang telah disebutkan diatas terdapat dalam ayat-ayat Al Quran pada surat-surat yang lain.
Al-Fatihah
Al-Fatihah merupakan satu-satunya surah yang dipandang penting dalam salat. Salat dianggap tidak sah apabila pembacanya tidak membaca surah ini.[4] Dalam hadits dinyatakan bahwa salat yang tidak disertai al-Fatihah adalah salat yang "buntung" dan "tidak sempurna".[5]
Walau begitu, hal tersebut tidak berlaku bagi orang yang tidak hafal
Al-Fatihah. Dalam hadits lain disebutkan bahwa orang yang tidak hafal
Al-Fatihah diperintahkan membaca:
- "Maha Suci Allah, segala puji milik Allah, tidak ada tuhan
kecuali Allah, Allah Maha Besar, tidak ada daya dan kekuatan kecuali
karena pertolongan Allah."[6]
Dalam pelaksanaan salat, Al-Fatihah dibaca setelah pembacaan Doa Iftitah dan dilanjutkan dengan "Amin"
dan kemudian membaca ayat atau surah al-Qur'an (pada rakaa'at
tertentu). Al-Fatihah yang dibaca pada rakaat pertama dan kedua dalam
salat, harus diiringi dengan ayat atau surah lain al-Qur'an. Sedangkan
pada rakaat ketiga hingga keempat, hanya Al-Fatihah saja yang dibaca.[7]
Disebutkan bahwa pembacaan Al-Fatihah seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad adalah dengan memberi jeda pada setiap ayat hingga selesai membacanya[8], misal:
- Bismillāhir rahmānir rahīm (jeda) Alhamdu lillāhi rabbil ʿālamīn (jeda) Arrahmānir rahīm (jeda) Māliki yaumiddīn (jeda) dan seterusnya.
Selain itu, kadang bacaan Nabi Muhammad pada ayat Maliki yaumiddīn dengan ma pendek dibaca Māliki yaumiddīn dengan ma panjang.[9]
Dalam salat, Al-Fatihah biasanya diakhiri dengan kata "Amin". "Amin" dalam salat Jahr biasanya didahului oleh imam dan kemudian diikuti oleh makmum. Pembacaan "Amin" diharuskan dengan suara keras dan panjang.[10] Dalam hadits disebutkan bahwa makmum harus mengucapkan "amin" karena malaikat juga mengucapkannya, sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa "amin" diucapkan apabila imam mengucapkannya.[11]
Pembacaan Al-Fatihah dan surah-surah lain dalam salat ada yang
membacanya keras dan ada yang lirih. Hal itu tergantung dai salat yang
sedang dijalankan dan urutan rakaat dalam salat. Salat yang melirihkan
seluruh bacaannya (termasuk Al-Fatihah dan surah-surah lain) dari awal
hingga akhir salat, disebut Salat Sir (membaca tanpa suara). Salat Sir contohnya adalah Salat Zuhur dan Salat Ashar
dimana seluruh bacaan salat dalam salat itu dilirihkan. Selain salat
Sir, terdapat pula salat Jahr, yaitu salat yang membaca dengan suara
keras. Salat Jahr contohnya adalah salat Subuh, salat Maghrib, dan salat Isya'.
Dalam salat Jahr yang berjamaah, Al-Fatihah dan surah-surah lain dibaca
dengan keras oleh imam salat. Sedangkan pada saat itu, makmum tidak
diperbolehkan mengikuti bacaan Imam karena dapat mengganggu bacaan Imam dan hanya untuk mendengarkan. Makmum diperbolehkan membaca (dengan lirih) apabila imam tidak mengeraskan suaranya.[11]
Sementara dalam Salat Lail, bacaan Al-Fatihah diperbolehkan membaca
keras dan diperbolehkan lirih, hal ini seperti yang tertera dalam
hadits:
- "Rasulullah bersabda, "Wahai Abu Bakar, saya telah lewat di depan rumahmu ketika engkau salat Lail dengan bacaan lirih." Abu Bakar menjawab, "Wahai Rasulullah, Dzat yang aku bisiki sudah mendengar." Beliau bersabda kepada Umar,
"Aku telah lewat di depan rumahmu ketika kamu salat Lail dengan bacaan
yang keras." Jawabnya, "Wahai Rasulullah, aku membangunkan orang yang
terlelap dan mengusir setan." Nabi SAW. bersabda, "Wahai Abu Bakar, keraskan sedikit suaramu." Kepada Umar beliau bersabda, "Lirihkan sedikit suaramu."[12]
Penutup
Surat Al-Fatihaah ini melengkapi unsur-unsur pokok syari'at Islam,
kemudian dijelaskan perinciannya oleh ayat-ayat Al-Quran yang 113 surat
berikutnya.
Persesuaian surat ini dengan surat Al Baqarah dan surat-surat
sesudahnya ialah surat Al Fatihah merupakan titik-titik pembahasan yang
akan diperinci dalam surat Al Baqarah dan surat-surat yang sesudahnya.
Dibahagian akhir surat Al Faatihah disebutkan permohonan hamba supaya
diberi petunjuk oleh Tuhan kejalan yang lurus, sedang surat Al Baqarah
dimulai dengan penunjukan al Kitaab (Al Quran) yang cukup sempurna
sebagai pedoman menuju jalan yang dimaksudkan itu.
Nama Lain
Selain dinamai Al-Fatihah (Pembuka), surah ini sering juga disebut Fatihatul Kitab (Pembukaan Kitab), Ummul Kitab (Induk Kitab), Ummul Qur'an (Induk Al-Qur'an), As-Sabu'ul Matsani (Tujuh yang Diulang). Selain keempat sebutan tersebut, banyak ulama tafsir yang menyebutnya dengan: Ash-Shalah (Arab: الصلاة, Salat), al-Hamd (Arab: الحمد, Pujian), Al-Wafiyah (Arab: الوافية, Yang Sempurna), al-Kanz (Arab: الكنز, Simpanan Yang Tebal), asy-Syafiyah (Yang Menyembuhkan), Asy-Syifa (Arab: الشفاء, Obat), al-Kafiyah (Arab: الكافية, Yang Mencukupi), al-Asas (Pokok), al-Ruqyah (Mantra), asy-Syukru (Syukur), ad-Du'au (Do'a), dan al-Waqiyah (Yang Melindungi dari Kesesatan).[1]
Lihat pula
Catatan kaki
- ^ a b c d e f g h i j k l m "Banyak nama untuk sebutan Surah al-Fatihah", Hidayah, Februari 2009
- ^ a b Departemen Agama RI (1987). hal 3
- ^ Hamzah (2003). hal 47
- ^ "Tidak sah salat seseorang jika tidak membaca Al-Fatihah". HR. Bukhari, Muslim, Abu Awanah, dan Baihaqi. Baca Irwa' Hadits no. 302
- ^ HR. Muslim dan Abu 'Awanah
- ^ HR. Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah, Hakim, Thabarani, dan Ibnu Hibban. Disahkan oleh Hakim dan disetujui Dzahabi. Baca Al-Irwa' Hadits no. 303
- ^ HR. Ibnu Majah dengan sanad shahih. Baca Al-Irwa' Hadits no.506
- ^ HR. Abu Dawud dan dan Sahmi, disahkan oleh Hakim dan disetujui oleh Dzahabi. Baca Al-Irwa' Hadits no. 343. Diriwayatkan pula oleh 'Amr ad-Dani dalam Kitab Muktafa 5/2.
- ^ HR. Tamam ar-Razi dalam Al-Fawaaid, Ibnu Abu Dawud dalam Al-Mushahif 7/2, Abu Nu'aim dalam Akhbaari Asbahan 1/104, dan Hakim, disahkan oleh Hakim dan disetujui Dzahabi.
- ^ HR. Bukhari dan Abu Dawud dengan sanad sahih.
- ^ a b Muhammad Nashrudin Al-Albani. Sifat Salat Nabi. 2000. Yogyakarta: Media Hidayah
- ^ HR. Abu Dawud dan Hakim, disahkan oleh Hakim dan disetujui Dzahabi.
Referensi
- Al-Qur'an dan Terjemahannya (1978). Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia
- Hamzah, Muchotob (2003). Studi Al-Qur'an Komprehensif. Yogyakarta: Gama Media ISBN 979-95526-1-3
Pranala luar
- (Inggris) Surah Al-Fatihah MP3
Sumber :
ensiklopedia.web.id,
id.wikipedia.org,
ensiklopedia-dunia.nomor.net,
nomor.net
(kodepos.nomor.net),
indonesia-info.net,
pahlawan.web.id,
kuliah-karyawan.com,
kucing.biz,
kelas-karyawan.co.id,
ggkarir.com,
ggiklan.com,
al-quran.co,
civitasbook.com (Ensiklopedia),
jadwal-shalat.com,
gilland-ganesha.com,
sepakbola.biz,
gilland-group.com,
civitasbook.com (Pahlawan Indonesia),
program-reguler.co.id,
kpt.co.id,
ptkpt.net,
kurikulum.org, dsb.